Di tengah krisis ini, dana bantuan internasional mengalami pemotongan drastis. Hingga Maret 2025, hanya 6,3% dari dana $4,2 miliar yang dibutuhkan telah diterima.
Sementara itu, penyakit seperti kolera, malaria, dan demam berdarah terus menyebar, memperburuk penderitaan rakyat Sudan.
Direktur Relief International untuk Sudan, Kashif Shafique, menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak komunitas internasional untuk tidak berpaling.
“Setiap saat kita menunggu, semakin banyak nyawa yang terancam. Kemanusiaan harus menang,” katanya.
Perang saudara di Sudan bukan hanya konflik bersenjata, tapi tragedi kemanusiaan yang memerlukan perhatian global segera.
Dunia tak bisa terus diam saat jutaan orang kehilangan rumah, harapan, dan kehidupan.
(apnews)