Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Gaya HidupOpiniTeknologi

TikTok dan Ilusi Kebebasan: Bagaimana Generasi Z Terjebak dalam Kontrol Psikopolitik

168
×

TikTok dan Ilusi Kebebasan: Bagaimana Generasi Z Terjebak dalam Kontrol Psikopolitik

Share this article
Ilustrasi (DallE)

Seketika.com, Teknologi – Ketika kebebasan menjadi alat kekuasaan dalam konteks psikopolitik Byung-Chul Han, fenomena ini memiliki resonansi khusus dengan budaya generasi Z, terutama dalam platform media sosial seperti TikTok. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital natives, tumbuh di era di mana teknologi digital dan media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

TikTok, sebagai salah satu platform paling populer di kalangan mereka, menggambarkan bagaimana kebebasan untuk berekspresi dan mengikuti tren dapat menjadi alat yang digunakan oleh kekuasaan untuk mengarahkan perilaku dan membentuk identitas.

TikTok menawarkan kebebasan bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri melalui video pendek, seringkali dalam bentuk tantangan, tarian, atau meme yang viral.

Bagi banyak anggota generasi Z, mengikuti tren ini adalah cara untuk terhubung dengan komunitas, mendapatkan pengakuan, dan membangun identitas mereka secara online.

Namun, meskipun tampak sebagai ekspresi kebebasan, fenomena ini sebenarnya merupakan contoh bagaimana kekuasaan bekerja secara halus melalui kebebasan itu sendiri.

Algoritma TikTok, yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan dan mempertahankan perhatian pengguna, memainkan peran penting dalam menentukan tren apa yang menjadi populer.

Video yang sesuai dengan tren tertentu lebih mungkin untuk mendapatkan eksposur, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak pengguna untuk ikut serta.