Namun, TikTok dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa data pengguna AS tidak dibagikan kepada pemerintah Tiongkok.
Setelah penghentian layanan pada Januari, banyak pengguna TikTok yang merasa khawatir akan kehilangan akses ke platform ini.
Beberapa dari mereka bahkan bermigrasi ke aplikasi lain seperti RedNote, sebuah aplikasi media sosial asal China, dengan menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok”.
Namun, TikTok akhirnya berhasil kembali ke toko aplikasi setelah Trump memberikan jaminan bahwa larangan terhadap aplikasi ini akan ditunda.
Pada awal masa jabatannya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang pemberlakuan larangan TikTok hingga 5 April.