“Sekitar 45.000 jemaah merupakan lansia dengan usia 65 tahun ke atas.”
Seketika.com, Jakarta – Suhu di Tanah Suci selama musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk beradaptasi agar terhindar dari Heat stroke.
Heat stroke, atau serangan panas, adalah bentuk hipertermia atau penyakit yang terkait dengan panas.
Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.
“Jemaah haji, terutama lansia, sebaiknya mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terutama sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, serta mengenali gejala Heat stroke,” ungkap Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, di Jakarta, pada hari Senin (6/5/2024).
“Sebab, gejala Heat stroke, jika tidak ditindaklanjuti dengan cepat, dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah,” sambungnya.
Menurut dr. Leksmana, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jemaah dengan gejala seperti dehidrasi, serangan panas, kelemahan, hilangnya fokus, dan kerusakan kulit.
Untuk menghindari hal tersebut, dr. Leksmana memberikan beberapa tips: