Setelah badai melanda, CWA menurunkan status Krathon menjadi badai tropis, tetapi tetap memperingatkan tentang kemungkinan hujan lebat dan angin kencang di beberapa daerah.
Pemerintah kota Kaohsiung mengumumkan bahwa kantor dan sekolah akan tetap ditutup pada hari Jumat, akibat hujan lebat dan angin yang memutus pasokan listrik dan air. Situasi ini semakin memperburuk kondisi kehidupan masyarakat yang terdampak.
Sebelum menerjang Taiwan, Topan Krathon telah menghancurkan gugusan pulau terpencil di Filipina, mengakibatkan satu orang meninggal, satu orang hilang, dan delapan orang luka-luka. Selain itu, lebih dari 300 rumah rusak, menurut laporan Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina.
(aljazeera)