Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPemerintahan

Tren Positif Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Indonesia

387
×

Tren Positif Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Indonesia

Share this article

“Produksi air minum dalam kemasan sebesar 32,6 miliar liter per tahun mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 32,5 miliar liter per tahun,” tambahnya.

Pemerintah saat ini berupaya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dari sumber alternatif seperti sagu.

“Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional karena Indonesia memiliki lahan sagu yang diperkirakan mencapai 5,5 juta hektar yang berpotensi menghasilkan 34,3 juta ton pati sagu,” papar Agus.

Produk olahan sagu seperti beras analog sagu memiliki potensi sebagai pengganti beras utama terutama pada saat terjadi kelangkaan beras.

“Beras analog sagu juga memiliki keunggulan berupa kandungan resistance starch yang tinggi dan kadar glikemiks indeks yang rendah sehingga baik untuk mencegah diabetes,” jelas Agus.

Penyelenggaraan Bazaar Lebaran diharapkan dapat menjadi peluang untuk memperkenalkan berbagai produk industri makanan dan minuman menjelang Lebaran serta menunjukkan tren peningkatan permintaan terhadap barang kebutuhan pokok.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, selain menjaga ketersediaan stok di pasar, pendistribusian yang tepat sasaran juga diperlukan.

Bazaar Lebaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan masyarakat sekitar dengan harga terjangkau.

“Pelaksanaan Bazaar Lebaran juga merupakan wujud kepedulian dan partisipasi Kementerian Perindustrian dalam menyambut Lebaran dengan meningkatkan peran Plasa Pameran Industri yang dapat dimanfaatkan oleh para perajin dan pengusaha untuk berpromosi serta membantu masyarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” tambah Menperin.