Trump sendiri berjanji untuk membatalkan perintah eksekutif dari pemerintahan Joe Biden terkait AI yang dianggapnya membatasi inovasi.
Peningkatan permintaan akan pusat data akibat perkembangan pesat komputasi awan dan AI juga menjadi perhatian Trump.
Gubernur Dakota Utara, Doug Burgum, yang dipilih Trump untuk memimpin Departemen Dalam Negeri, menyatakan bahwa Amerika perlu meningkatkan produksi energi untuk mendukung kebutuhan pusat data yang semakin tinggi.
Sementara itu, sektor teknologi juga dihadapkan pada tantangan baru terkait antimonopoli. Pemerintahan Trump diperkirakan akan melonggarkan penegakan antimonopoli, yang mungkin menguntungkan perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Amazon.
Hubungan Trump dengan perusahaan besar seperti Apple juga semakin kompleks. Apple, yang pernah terlibat dalam sengketa pajak dengan Uni Eropa, mendapatkan perhatian lebih dari Trump, yang sebelumnya mengecam kebijakan pajak Eropa.
Kini, hubungan tersebut tampaknya dapat diperbaiki, dengan Trump mendukung kebijakan yang lebih ramah terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar.