Seketika.com, Jakarta – Teknologi kecerdasan artifisial (AI) kini semakin marak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, di sisi lain, penyalahgunaan AI juga mengalami peningkatan, terutama dalam bentuk kejahatan digital dan penipuan online. Salah satu bentuk penyalahgunaan paling mencolok adalah penggunaan teknologi deepfake untuk membuat foto dan video palsu yang sulit dibedakan dari aslinya.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus kriminal yang memanfaatkan teknologi AI.
“Kita bisa menyaksikan sekarang, video-video hasil AI itu nyaris sempurna. Banyak orang terkecoh, bahkan para ahli pun bisa tertipu karena kemiripannya dengan video asli,” ujar Nezar dalam acara Syawal Fest PW GP Ansor Jawa Timur di Jatim International Expo, Surabaya, Minggu (13/04/2025).
Salah satu bentuk kejahatan dengan AI yang sedang marak adalah pemalsuan bukti transfer bank. Teknologi AI memungkinkan pelaku kejahatan untuk membuat dokumen transfer palsu yang terlihat sangat meyakinkan, bahkan lengkap dengan hologram dan elemen visual asli.
“Bukti transfer itu bisa dibuat dengan cepat dan sangat meyakinkan. Ini jelas berbahaya bagi masyarakat,” tegas Nezar.