“Manakala kita dari Pemerintah Daerah tidak bisa mengikuti zaman, maka tadi walaupun kita kerja bagus, belum tentu masyarakat tahu. Kenapa? Karena secara mayoritas masyarakat di negara kita, termasuk Kabupaten Bandung, ini semua sudah memiliki media sosial dan tentunya hal ini harus diimbangi,” ungkapnya.
Menurut Kang DS, motivasi dan dorongan kepada seluruh karyawan, berikut para kepala desa, dan warga masyarakat tentunya akan terjadi komunikasi dua arah melalui media.
“Nah dengan digital, kita bisa menangkap dan kira-kira apa kesulitan masyarakat, di samping kita secara offline atau turun langsung ke lapangan mengetahui secara langsung. Kalau kita keliling ke masyarakat, saya pikir tidak mungkin dalam waktu singkat bisa hadir di tengah-tengah masyarakat sebagian besarnya melalui media,” tuturnya.
Dengan adanya implementatif dari digitalisasi, Kang DS berharap akan mempermudah informasi dan paham dengan situasi dan kondisi masyarakat saat ini.
“Gebrakan ke depan Januari 2024 kita akan bikin dashboard sampai ke tingkat desa, sehingga kita cukup melihat di dashboard apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, termasuk big data kita lengkapi. Termasuk RIS (Research and Information System for Developing Countries) atau RIS Development kita imbangi, apa yang kita haruskan dan apa kita lakukan, ini harus ada riset. Harus ada kajian. Institusi yang kuat, maka ini bisa melakukan langkah-langkah pelayanan secara maksimal kepada masyarakat dan pengelolaan keuangan yang lebih profesional. Insya Allah kita akan bisa menghadapi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
(bandungkab.go.id)