“Menghindari kebiasaan buruk ini dan menggantinya dengan kebiasaan baru yang lebih sehat, kita dapat meningkatkan peluang mencapai berat badan yang diinginkan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan”
Seketika.com, Jakarta – Menurunkan berat badan dapat menjadi tantangan, terutama jika kebiasaan buruk tidak disadari. Meskipun rutin berolahraga dan menjalani diet sehat, beberapa kebiasaan buruk dapat menjadi hambatan dalam mencapai berat badan yang diinginkan.
Kathleen Zelman, ahli diet dari Weight Loss Clinic, menekankan pentingnya mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan baru yang lebih sehat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kebiasaan buruk yang perlu dihindari untuk mencapai tujuan penurunan berat badan.
- Makan Terlalu Cepat
Sebuah studi menunjukkan bahwa makan dengan cepat dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Tubuh memerlukan waktu untuk memberitahu otak bahwa ia sudah kenyang, sehingga orang yang makan dengan cepat cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori sebelum merasa kenyang. Penting untuk menyadari proses makan dan memberikan waktu bagi tubuh untuk merespons.
- Kurang Minum Air yang Cukup
Kurang minum air dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan rasa haus, yang dapat disalahartikan sebagai rasa lapar.
Studi menunjukkan bahwa minum dua gelas air sebelum makan dapat membantu mengurangi asupan kalori, membantu proses pencernaan, dan mendukung penurunan berat badan.
- Terlalu Lama Duduk
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih lama cenderung mengalami kelebihan berat badan dan memiliki risiko tinggi terkena penyakit kronis.
Jika pekerjaan mengharuskan duduk dalam jangka waktu lama, disarankan untuk berolahraga secara teratur, baik sebelum bekerja, saat istirahat makan siang, atau setelah bekerja.
- Tidak Cukup Tidur
Kurang tidur dikaitkan dengan penambahan berat badan karena dapat mempengaruhi hormon dan motivasi untuk berolahraga.
Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, terutama penumpukan lemak visceral yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
- Makan Sambil Nonton TV
Makan sambil menonton TV dapat mengalihkan perhatian otak, menyebabkan kurangnya kesadaran terhadap rasa kenyang.
Tinjauan terhadap 24 penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung makan lebih banyak saat perhatian mereka teralihkan. Disarankan untuk fokus pada makanan dan menghindari distraksi saat makan.