Pihaknya menyatakan bahwa Dispusip Surabaya berkomitmen menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi. Karena itu, pihaknya tak sekadar menyediakan koleksi buku bacaan, tetapi juga berbagai kegiatan dan layanan.
“Kita sediakan beberapa kegiatan, seperti dongeng, wisata buku dan sebagainya. Di perpustakaan Balai Pemuda misalnya, tersedia layanan English Corner, Korea Corner, Disleksia Corner hingga BI Corner,” ungkap Noveli.
Sedangkan terkait dengan buku, Noveli menyatakan, bahwa pihaknya juga terus menambah jumlah koleksinya. Koleksi buku di perpustakaan ini tidak hanya diadakan melalui anggaran pemkot. Tetapi juga banyak di antaranya yang berasal dari para donatur.
“Kita ada banyak koleksi buku, ada buku filsafat psikologi, agama, sosial, bahasa, hobi hingga ilmu terapan. Selain koleksi bukunya tambah banyak, tambah bagus, kegiatan-kegiatan yang kita siapkan itu yang menarik pengunjung,” tambahnya.
Karenanya, Novelija mengungkapkan bahwa saat ini jumlah kunjungan di setiap perpustakaan umum milik Pemkot Surabaya terbanyak bisa mencapai 52 ribu orang per bulan. Sedangkan jumlah pengunjung paling rendah mencapai 31 ribu orang per bulan.