Menurut Menperin, peningkatan investasi di sektor industri manufaktur sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memacu hilirisasi sumber daya alam, terutama dalam sektor pertambangan.
Hal ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam membangun industri hilir guna meningkatkan daya saing.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mendorong hilirisasi industri guna meningkatkan pemasukan negara melalui berbagai pajak dan dividen.
Presiden Jokowi telah menekankan bahwa hilirisasi industri merupakan prioritas utama, dengan contoh kasus peningkatan nilai komoditas nikel yang mencapai Rp360 triliun setelah menjalani proses industrialisasi.
Peningkatan investasi di sektor industri juga berdampak luas pada perekonomian nasional, termasuk peningkatan jumlah tenaga kerja.
Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19, jumlah tenaga kerja di sektor industri pengolahan nonmigas cenderung meningkat dari tahun ke tahun, mencapai 19,29 juta orang pada Agustus 2023.
Dengan berakhirnya pandemi, kinerja industri kembali pulih dan terus tumbuh, menyebabkan peningkatan penyerapan tenaga kerja.
(Kemenperin)
