Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPeristiwa

6 Kota Paling Banyak Ditemukan Sampah Plastik Minuman Ringan

389
×

6 Kota Paling Banyak Ditemukan Sampah Plastik Minuman Ringan

Share this article
foto/antara

Masalahnya, kata Ahmad, bank sampah, yang digadang-gadang menjadi tulang punggung dalam skema Circular Economy (CE) pengelolaan sampah, belum berjalan efektif di semua kota.

“Kami mendapati bank sampah di banyak kota belum efektif menyerap sampah dengan residual value tinggi sekalipun, karena sebagian besar masih bekerja ala kadarnya. Demikian halnya pemulung dan pelapak hanya menyerap sampah dengan residual value tinggi saja, sementara sampah dengan residual rendah dibuang ke TPS/TPA/pinggir jalan/badan-badan air bahkan dibakar (open burning),” katanya.

Ahmad juga menengarai ketidakjelasan implementasi ERP dan CR menjadikan kalangan produsen leluasa mencitrakan dirinya sebagai korporasi yang ramah lingkungan, meski faktanya jauh dari itu.

‘Pemerintah perlu meningkatkan panduan dan bimbingan teknis pelaksanaan EPR dan CE agar program ini lebih efektif dan bahkan mampu mengatasi bias pada claim sepihak oleh yang memperoleh amanat (produsen) dengan modus pencitraan perusahaan semata,’ katanya.

Sekadar informasi, trio brand minuman bersoda (Sprite, Fanta dan Coca Cola) banyak luput dari percakapan publik terkait sampah plastik belakangan ini. Yang banyak disorot dan seperti jadi bulan-bulanan kampanye hitam justru sampah plastik Le Minerale, brand lokal yang lagi naik daun dan giat menggerus penjualan AQUA di pasar air kemasan.

Riset menunjukkan sampah Le Minerale justru ada di urutan kesembilan, masih lebih sedikit dari sampah botol plastik Kecap ABC (7.214 buah) dan Yakult (7.013 buah).

Leave a Reply