“Memperhatikan aspek-aspek ini, kita dapat menikmati kesegaran es batu tanpa mengorbankan kesehatan”
Seketika.com, Jakarta – Es batu sering diandalkan sebagai penyejuk minuman yang memberikan sensasi menyegarkan, terutama di musim panas. Namun, yang sering diabaikan oleh banyak penggemar es batu adalah dampak negatif yang dapat ditimbulkannya pada kesehatan tubuh, yang sebaiknya menjadi perhatian serius.
Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa kebiasaan makan es batu secara berlebihan dapat merugikan kesehatan, terutama dalam hal kesehatan gigi. Es batu yang keras dapat merusak enamel gigi, menyebabkan retak atau bahkan kerusakan permanen. Perubahan suhu yang cepat dapat membuat gigi menjadi rapuh, mengancam kesehatan oral.
Selain ancaman terhadap gigi, kebiasaan makan es batu juga dapat berdampak negatif pada sistem pencernaan. Es batu yang dingin dapat menyempitkan pembuluh darah di dalam perut, mengurangi aliran darah ke saluran pencernaan. Dampaknya dapat dirasakan dalam bentuk ketidaknyamanan seperti perut kembung, kram, dan konstipasi.
Kebersihan es batu juga menjadi faktor kritis. Es batu yang dibuat dari air yang tidak bersih atau tidak steril dapat mengandung bakteri dan mikroorganisme berbahaya. Konsumsi bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan, dengan gejala seperti diare, muntah, dan demam.
Selain itu, kebiasaan makan es batu berlebihan juga dapat menjadi tanda kekurangan zat besi dalam tubuh. Pica, yaitu kebiasaan makan benda-benda yang tidak biasa, termasuk es batu, dapat menjadi gejala kekurangan zat besi. Kondisi ini dapat mengakibatkan anemia, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.
