Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BudayaPeristiwa

Bahasa Jawa: Sejarah, Kekayaan Sastra, dan Pengaruhnya pada Budaya Jawa

258
×

Bahasa Jawa: Sejarah, Kekayaan Sastra, dan Pengaruhnya pada Budaya Jawa

Share this article

Bahasa Jawa memiliki tradisi sastra yang kaya, menjadi salah satu dari dua tradisi sastra tertua dalam keluarga bahasa Austronesia, setelah Bahasa Melayu.

Dalam tata bahasa Bahasa Jawa, nomina umumnya ditempatkan sebelum atribut yang memodifikasinya.

Verba dapat dibedakan berdasarkan transitifitas, intransitifitas, keaktifan, pasifitas, dan modus (indikatif, irealis/subjungtif, imperatif, dan propositif).

Tingkat tutur Bahasa Jawa mencerminkan kedekatan hubungan sosial antara pembicara dan lawan bicara, atau orang yang dibicarakan.

Bahasa Jawa Kuno

Prasasti Sukabumi, yang berasal dari tahun 804 Masehi, merupakan bentuk tertua Bahasa Jawa Kuno yang terlestarikan dalam tulisan.

Bahasa Jawa Kuno umum digunakan di Pulau Jawa dari abad ke-9 hingga abad ke-15, sering kali dalam bentuk puisi berbait. Ragam ini kadang-kadang disebut kawi, yang juga merujuk pada unsur-unsur arkais dalam tulisan Bahasa Jawa Baru.

Sistem tulisan Bahasa Jawa Kuno mengadaptasi aksara Pallawa dari India.

Sekitar 50% kosakata dalam tulisan Bahasa Jawa Kuno berakar dari Bahasa Sanskerta, namun juga mengandung kata serapan dari bahasa-bahasa Nusantara lainnya.

Bahasa Jawa Baru

Bahasa Jawa Baru mulai berkembang sebagai ragam literer utama Bahasa Jawa sejak abad ke-16, seiring dengan pengaruh Islam.

Leave a Reply