Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BudayaPeristiwa

Bahasa Jawa: Sejarah, Kekayaan Sastra, dan Pengaruhnya pada Budaya Jawa

256
×

Bahasa Jawa: Sejarah, Kekayaan Sastra, dan Pengaruhnya pada Budaya Jawa

Share this article

Ragam baku Bahasa Jawa Baru awalnya berdasarkan dialek pesisir utara Jawa yang telah beralih menjadi Islam pada saat itu.

Karya tulis dalam ragam ini sering kali berisi nuansa keislaman, beberapa di antaranya merupakan terjemahan dari Bahasa Melayu.

Bahasa Jawa Baru juga mengadopsi huruf Arab, disesuaikan menjadi huruf Pegon.

Dengan kebangkitan Mataram pada abad ke-17, ragam tulisan Bahasa Jawa beralih dari wilayah pesisir ke pedalaman.

Ragam tulisan ini dilestarikan oleh penulis-penulis dari Surakarta dan Yogyakarta, menjadi dasar bagi ragam baku Bahasa Jawa saat ini.

Pembedaan antara tingkat tutur ngoko dan krama, yang tidak dikenal dalam Bahasa Jawa Kuno, juga berkembang bersamaan dengan kebangkitan Mataram.

Buku-buku dalam Bahasa Jawa mulai dicetak sejak tahun 1830-an, awalnya dalam aksara Jawa, namun kemudian mulai menggunakan alfabet Latin.

Pada pertengahan abad ke-19, Bahasa Jawa digunakan dalam novel, cerita pendek, dan puisi bebas.

Kini, Bahasa Jawa digunakan dalam berbagai media, mulai dari buku hingga acara televisi.

Ragam Bahasa Jawa Baru yang digunakan sejak abad ke-20 hingga sekarang terkadang disebut “bahasa Jawa modern”.

Leave a Reply