“Tim Malaysia bermain bagus. Mereka punya beberapa pemain bagus yang cepat dan berhasil memperlambat kami. Kemenangan ini tentunya akan membantu kami mempersiapkan pertandingan melawan Jordan.”
Pelatih kepala Juan Antonio Pizzi memuji para pemainnya yang berjuang hingga peluit akhir berbunyi.
“Kami mengerahkan upaya besar sepanjang pertandingan dan meski berusaha, kami hanya berhasil mencetak gol di menit-menit terakhir. Idealnya, kami harus memanfaatkan peluang di babak pertama,” kata Pizzi.
“Kemenangan di menit-menit akhir memang pantas kami dapatkan, berkat para pemain kami yang menciptakan banyak peluang.
“Kami mengantisipasi pertandingan yang menantang dan memahami bahwa momen krusial bisa terjadi di awal atau pertengahan pertandingan. Kita harus melakukan upaya serupa melawan Yordania.”
Bagi Malaysia, waktu terhenti ketika bola meninggalkan kaki Madan dan berputar ke belakang gawang melewati Syihan Hazmi yang putus asa, dengan pelatih kepala Kim Pan-gon mengambil tanggung jawab penuh atas kekalahan tersebut.
“Fans Malaysia di sini memberikan dukungan yang luar biasa namun sebagai pelatih kepala, saya kecewa kami tidak bisa mendapatkan hasil yang kami inginkan,” kata Kim Pan-gon.
“Kami mencoba di laga pembuka (melawan Jordan), namun meski menunjukkan performa yang lebih baik saat melawan Bahrain, kami masih gagal.” Lanjut Kim Pan-gon.
“Saya mengapresiasi penuh para pemain atas segala upaya yang mereka tunjukkan hari ini. Kami harus menerima momen ini, tetap positif dan bersiap untuk pertandingan berikutnya. Kami perlu waktu untuk berkumpul kembali. Menerima kekalahan ini sangat sulit bagi saya sebagai pelatih kepala. Kami gagal mengontrol dan mendominasi permainan, kehilangan peluang untuk bermain imbang.” Ucap Kim Pan-gon
“Saya berempati kepada para pemain yang membawa mimpi dan harapan. Tidak ada yang salah dengan tim ini. Ketika Anda datang ke sini, Anda harus membuktikan bahwa kami pantas berada di sini. Refleksi sangat penting saat kita bergerak maju.” Tutup Kim Pan-gon.