Pada penutupan Baraya, diberikan ruang untuk presentasi dan berdiskusi dari hasil peserta berkeliling hingga berkunjung ke berbagai tempat di Kota Bandung, seperti Saung Angklung Udjo, Kawasan Braga dan lain sebagainya.
“Kami memberikan ruang untuk presentasi banyak sekali ide mereka yang dikeluarkan. Mulai dari budaya, kemacetan hingga promosi. Walaupun mereka masih SMP, tapi pola pikirnya itu maju,” ungkapnya.
Dari hasil tersebut, menurut Bariati, menjadi rekomendasi gagasan bagi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang peserta sampaikan. Hal ini menjadi salah satu acuan bahwa pembangunan Kota Bandung berbasis pada keinginan masyarakat.
“Ternyata anak-anak itu punya harapan untuk Bandung lebih baik. Hasil ini bisa kita sampaikan ke OPD, ini loh Bandung nyaman, tidak banjir dan lingkungan tertata. Kita sampaikan ke perangkat daerah, karena Kota Bandung itu pembangunannya berdasarkan keinginan masyarakat,” ujarnya.
(rdp/jabarprov.go.id)