Presiden RI Joko Widodo meresmikan langsung acara yang diselenggarakan di Hotel Mulia Jakarta tersebut di hadapan para pemimpin negara Anggota ASEAN.
Penandatanganan Beberapa Kerja Sama
Pada hari pembukaan AIPF dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dari dua kolaborasi yang telah disepakati. Kolaborasi pertama dilakukan oleh 10 pimpinan kementerian/lembaga yang sepakat untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi dengan mitra-mitra asing.
Sementara itu, maskapai penerbangan nasional Garuda menandatangani MoU dengan perusahaan teknologi global Thales mengenai kolaborasi pembuatan laboratorium inovasi yang didedikasikan untuk pemeliharaan peralatan avionik.
AIPF menyoroti tiga subtema, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh; pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan; serta transformasi digital dan ekonomi kreatif.
Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani mengatakan, AIPF dapat menjadi titik awal dalam program Keketuaan ASEAN oleh Indonesia yang diharapkan dilanjutkan dalam keketuaan selanjutnya. Rosan, menegaskan kembali apresiasi Presiden Joko Widodo terhadap dukungan dan kontribusi negara-negara ASEAN serta para mitranya di Komunitas ASEAN dan Indo-Pacific yang menghasilkan 93 proyek dengan nilai proyek sekitar US$38,2 miliar, belum termasuk 73 proyek potensial dengan nilai US$17,8 miliar.
Pada hari kedua penyelenggaraan AIPF, selain diskusi, AIPF juga menghadirkan leader talks, CEO Fireside Chat dan business matching yang akan melibatkan lebih dari 129 perusahaan di antaranya BUMN. Selain itu, terdapat 35 project BUMN, 4 project Bappenas, dan 11 project dari negara-negara ASEAN yang akan dibahas dalam business matching.
“Kami memperkirakan dari business matching itu tambahannya akan terjadi potensi kerja sama senilai US$50 miliar, yang terdiri dari BUMN sebesar US$22 miliar, dari empat project Bappenas US$10 miliar, dan dari project yang datang dari lima negara yaitu Philippines, Thailand, Malaysia, Myanmar dan Brunei Darussalam itu nilai nya US$810 juta ,” jelas Rosan.
BUMN yang terlibat dalam business matching adalah MIND ID/IBC, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, PLN, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, Pertamina, ASDP Ferry dan InJourney, Danareksa, Jasa Marga, dan Waskita.
“Kita juga melihat bahwa harapannya ini nanti akan terus berlanjut, karena awalnya ini kita lakukan sesuai diskusi kita dengan negara-negara ASEAN lainnya, dan sesudah itu diharapkan akan dibentuk suatu taskforce bersama untuk implementasi dari program-program ini. Jadi, kita bukan hanya stop disini, business matching, tapi juga akan dilakukan pembentukan taskforce dari masing-masing negara untuk mem follow-up dari project-project yang ada, yang mulai diinisiasi oleh pemerintah Indonesia yang melibatkan beberapa Kementerian,” pungkasnya.