Ia juga berpesan, agar dalam penyaluran ZIS harus bisa meningkatkan taraf hidup mustahik sehingga bisa naik menjadi muzaki.
“Ini berarti bantuan yang diberikan bukan hanya memenuhi kebutuhan hidup saja. Tapi berkelanjutan dan mampu dikembangkan oleh penerimanya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 200 guru ngaji mendapatkan bantuan sosial, 100 anak mendapatkan bantuan pendidikan untuk tingkat SD.
Lalu 100 bantuan pendidikan untuk siswa tingkat SMP, 100 bantuan pendidikan untuk siswa tingkat SMA, batuan lansia, dan bantuan yatim.
Serta bantuan sembako untuk 200 warga duafa di Kota Bandung, rutilahu, dan kesehatan berupa kursi roda, kaki palsu, Bantuan modal serta sarana usaha.
Salah satu penerima bantuan kesehatan adalah Asep Riana. Warga Babakan Ciparay ini mendapatkan bantuan kaki palsu sebelah kanan.
“Saya senang dapat bantuan kaki palsu ini. Akhirnya bisa beraktivitas dengan lebih nyaman. Sekarang saya bekerja di bidang konveksi, jadi penjahit,” aku Asep.
Asep telah menjalani hidupnya dengan kondisi kaki seperti ini sejak tahun 2011 karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
Ia berharap, ke depannya Pemerintah Kota Bandung dan Baznas bisa lebih banyak lagi membantu masyarakat yang membutuhkan.
(din/bandung.go.id)