“Bhutan, dengan kebijaksanaan budayanya, memberikan teladan unik tentang bagaimana kehidupan sederhana, kecukupan, dan keberpihakan terhadap budaya”
Seketika.com, Jakarta – Bhutan, sebuah negara yang sebelumnya tertutup dari dunia, kini mulai menarik perhatian sebagai destinasi unik dengan kebahagiaan yang tinggi. Sebelum tahun 2000-an, Bhutan membatasi akses bagi wisatawan dan melarang penggunaan internet dan televisi pada tahun 90-an. Meskipun terisolasi dan tertinggal dalam teknologi, Bhutan memiliki 700 ribu penduduk yang mengaku hidup bahagia dengan kecukupan dan kepuasan hidup.
1. Tidak Ada Gelandangan di Jalanan Bhutan
Mayoritas penduduk Bhutan, yang memeluk agama Buddha, menerapkan prinsip kesederhanaan. Keunikan Bhutan terletak pada ketiadaan gelandangan di jalanan. Raja Bhutan secara langsung terlibat jika ada yang terlantar. Mereka yang tanpa tempat tinggal akan mendapatkan tanah untuk membangun rumah dan menciptakan kehidupan baru.
2. Semua Layanan Kesehatan Gratis
Bhutan menawarkan layanan kesehatan gratis bagi seluruh penduduknya. Ini mencakup pemeriksaan rutin, perawatan medis profesional, hingga pengobatan tradisional. Warga Bhutan tidak perlu khawatir tentang biaya kesehatan, sehingga mereka dapat hidup dengan tenang tanpa beban finansial ketika sakit.
3. Penghargaan Terhadap Pakaian Tradisional
Bhutan menjunjung tinggi warisan budaya mereka dengan memakai pakaian tradisional sehari-hari. Wisatawan yang mengunjungi Bhutan akan disambut dengan pemandangan warga Bhutan yang menggunakan pakaian tradisional, menunjukkan kecintaan mereka pada budaya dan tradisi.
4. Peduli Terhadap Alam yang Sangat Tinggi
Dengan mayoritas penduduk yang beragama Buddha, Bhutan menerapkan prinsip karma dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Bhutan menjaga alam dengan tidak membunuh hewan, termasuk hewan ternak. Raja Bhutan sendiri memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian pepohonan yang tumbuh di negaranya.
