“Netanyahu secara tegas bersikeras untuk mempertahankan kendali di wilayah Gaza dan melanjutkan serangan hingga kelompok Hamas dianggap tidak ada lagi”
Seketika.com, Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak tawaran dari kelompok Hamas terkait pembebasan tawanan perang sebagai upaya untuk mengakhiri konflik di Gaza. Keputusan tersebut memicu protes dari keluarga-keluarga sandera yang menuntut kepastian perlindungan terhadap warga sipil, tentara, dan para sandera.
“Saya menolak mentah-mentah persyaratan penyerahan monster Hamas,” tegas Netanyahu pada Minggu (21/1/2024), seperti yang dikutip dari Reuters. Penolakan ini memicu unjuk rasa dari keluarga sandera di luar kediaman Netanyahu, mereka menekankan perlunya pembebasan tawanan Israel di Gaza.
Jon Pilin, seorang anggota keluarga sandera, menyatakan, “Kami membutuhkan pemerintah untuk memperbaiki masalah yang telah mereka ciptakan dan segera membawa para sandera ini pulang.”
Di sisi lain, Amerika, yang dikenal sebagai pendukung Israel, juga mendesak Netanyahu agar menyetujui kesepakatan dua negara di wilayah Gaza dan mendukung pembentukan negara Palestina. Meskipun demikian, Netanyahu menolak mentah-mentah usulan ini yang diajukan oleh pemerintahan Biden.
Netanyahu secara tegas bersikeras untuk mempertahankan kendali di wilayah Gaza dan melanjutkan serangan hingga kelompok Hamas dianggap tidak ada lagi. Ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk melawan tekanan baik dari tingkat internasional maupun internal terhadap keputusannya.
