“Apresiasi UNESCO atas potensi Indonesia dalam pengembangan AI, melihatnya sebagai leader potensial dalam pengembangan teknologi di kawasan,” tambahnya.
Metodologi ini memegang peran penting dalam mencegah penyalahgunaan teknologi AI, dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan UNESCO dalam implementasinya.
“Kami akan tindak lanjuti dengan kantor UNESCO di Jakarta,” jelasnya.
Untuk menjalankan RAM Etika AI di Indonesia, pemerintah akan mempelajari pengalaman dari sekitar 50 negara yang telah melaksanakan hal serupa selama tiga bulan.
“Kami berharap dapat menyelesaikan RAM sebelum Oktober 2024. RAM mencakup sektor ekonomi, hukum, teknologi, pendidikan, sosial, dan budaya. Dokumen ini nantinya akan menjadi acuan bagi pengembangan AI di berbagai sektor,” tutur Nezar Patria.
(infopublik.id)
