Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
InternasionalPeristiwa

Kontroversi Pemecatan Jurnalis ABC Australia Terkait Dukungan Palestina

390
×

Kontroversi Pemecatan Jurnalis ABC Australia Terkait Dukungan Palestina

Share this article

“Banyak wartawan di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada juga mengalami kehilangan pekerjaan atau diskors setelah mengungkapkan dukungan mereka terhadap Palestina”

Seketika.com, Jakarta – Kantor berita nasional Australia, ABC (Australian Broadcasting Corporation), menjadi pusat kontroversi setelah memecat jurnalis Antoinette Lattouf yang diduga mendukung Palestina dalam konflik di Gaza.

Pemecatan ini muncul setelah Lattouf memposting laporan dari Human Rights Watch tentang bencana kelaparan di Gaza, menuding Israel sebagai penyebabnya.

Kelompok pendukung Israel segera merespons dengan menuntut pemecatan Lattouf dari jabatannya sebagai penyiar. Tuntutan ini mencerminkan perbedaan pendapat yang semakin tajam terkait isu Israel-Palestina, bahkan di dalam ruang redaksi media.

Lattouf, sebagai respons terhadap pemecatan tersebut, memutuskan untuk membawa kasusnya ke jalur hukum. Ia mengklaim bahwa pemecatannya tidak sah dan didasarkan pada alasan politik atau opini politiknya terkait isu Palestina. Pengacaranya, Josh Bornstein, turut menilai bahwa pemecatan tersebut bersifat politik dan rasial.

Sebanyak 80 jurnalis ABC mendukung Lattouf dan menuntut transparansi atas proses pengaduan yang menimpa rekan mereka. Ancaman keluar dari media pun dilontarkan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, dengan seruan untuk mendukung dan mempertahankan pers yang bebas dan independen.

Namun, ABC membantah tuduhan tersebut. Pihak media tersebut menegaskan bahwa pemecatan Lattouf tidak didasarkan pada ras dan opini politik, melainkan karena ia diminta untuk tidak bersuara mengenai hal kontroversial selama terikat kontrak. ABC juga menilai bahwa kasus ini telah disalahpahami secara umum.

Leave a Reply