Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BeritaInternasional

Krisis Populasi di Korea Selatan, Ini Alasan Warganya Enggan Punya Anak

574
×

Krisis Populasi di Korea Selatan, Ini Alasan Warganya Enggan Punya Anak

Share this article
ilustrasi

“Selain itu, laporan sebelumnya menunjukkan penurunan drastis dalam jumlah siswa baru di Sekolah Dasar (SD) di Korea Selatan”

Seketika.com, Jakarta –  Korea Selatan saat ini menghadapi krisis populasi yang signifikan karena banyak pasangan yang enggan menikah dan memiliki anak. Sebuah laporan terbaru dari Korea Research Institute for Human Settlements mengungkap bahwa faktor utama yang memengaruhi keputusan keluarga untuk memiliki anak adalah biaya perumahan.

Menurut laporan Korea Herald, peneliti lembaga tersebut menganalisis pola angka kelahiran di negara tersebut dengan menggunakan data dari Statistics Korea. Hasil analisis menunjukkan bahwa penurunan angka kelahiran terkait erat dengan lonjakan biaya perumahan, sementara angka kelahiran cenderung stabil ketika harga rumah tidak mengalami perubahan signifikan.

Studi ini menyoroti korelasi antara tingkat kesuburan total (jumlah anak yang diperkirakan akan dilahirkan oleh seorang wanita hingga akhir masa suburnya) dan faktor-faktor tertentu seperti harga rumah, harga sewa, biaya pendidikan swasta, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran.

Biaya tempat tinggal, baik dalam bentuk pembelian maupun sewa rumah, menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan pasangan suami istri untuk memiliki anak pertama, kedua, atau ketiga, meskipun dampaknya bervariasi.

Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga rumah sebesar 1% pada tahun tertentu dapat menyebabkan penurunan tingkat kesuburan total sebesar 0,00203, sedangkan kenaikan harga sewa sebesar 1% dapat menyebabkan penurunan sebesar 0,00247.

Leave a Reply