Syaiful juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi agar jumlah petugas haji yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 4.421 petugas tidak dikurangi menjadi 2.210 petugas.
Untuk meningkatkan pelayanan dokumen haji, Kemenag bersama Kementerian Haji Arab Saudi sedang mempertimbangkan penerapan layanan fast track di tiga bandara embarkasi, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo Solo.
“Jika ini terlaksana, maka lebih dari 50 persen dari 128.000 calon jemaah haji dapat dilayani melalui jalur fast track,” kata Syaiful.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendo Susilo, menjelaskan persiapan yang telah dilakukan, termasuk kemajuan dalam pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, digitalisasi hasil pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, pembaruan petugas kesehatan haji, dan persiapan layanan kesehatan di Arab Saudi.
Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan International Patient Summary (IPS) yang merupakan ringkasan riwayat medis pasien yang mencakup data demografi pasien, alergi dan intoleransi, imunisasi dan vaksinasi, serta pengobatan dan masalah kesehatan.
Data ini akan disimpan dalam bentuk kode batang pada kartu jemaah haji sehingga memudahkan penanganan medis saat berada di Arab Saudi.
