“Banyak sekali prepare pas waktu kegiatan kemarin, seperti membuat konsep advokasi, speech, dan juga public speaking,” jelasnya
Sebelum acara karantina dimulai, setiap minggunya Izzul belajar mengenai presentasi advokasi, interview, deep interview hingga speech. Kegiatan lain yang Izzul ikuti adalah pembuatan video advokasi, serta mencari hingga memutuskan dresscode yang akan ia pakai saat karantina dan grandfinal.
Izzul mengakui bahwa sebagai winner tahun ini adalah sebuah rezeki. Ia mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama dirinya mengikuti ajang pageant di tingkat Jawa Timur. Ia bertemu dengan individu-individu dengan berbagai karakter sehingga dirinya harus beradaptasi dan bersikap profesional.
“Saya pasti akan menjalankan kewajiban saya yaitu melestarikan kebudayaan lokal khususnya, seperti mempromosikan pariwisata, kebudayaan, ekonomi kreatif, dan juga kearifan lokal khususnya yang ada di Jawa Timur,” tambahnya.
