Kemudian melakukan adaptasi dengan mengikuti tren terkini tentunya dalam hal yang positif. Mengadopsi ilmu agama yang telah dipelajari di pesantren agar kemaslahatan negeri bisa dicapai.
“Ini adalah landasan para santri untuk menjadi Santripreneur yang membangun ekonomi bangsa. Sehingga kita berorientasi bukan mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja,” kata Sandiaga.
Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kadin Kota Semarang, menunjukkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membangun usaha. Hal ini dikarenakan digitalisasi yang berkembang pesat menyebabkan terjadinya shifting ekonomi yang mengarah kepada ekonomi menengah ke bawah. Artinya UMKM dapat mengambil peluang ini untuk memperbesar skala usahanya.
“Yang utama kuncinya hanya konsisten dan tekun. Sesuatu hal yang dilakukan dengan konsisten dan tekun insyaAllah menghasilkan output yang baik,” kata Arnaz.
Hadir mendampingi Menparekraf Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/ Baparekraf, Iman Santosa; dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin.
Turut hadir Pengasuh PP Fadhlul Fadhlan, Dr. K.H. Fadlolan Musyaffa’; Ketua Muslim Trade Center Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono; Ketua DPC FKPP Kota Semarang, Samsuddin; serta para tamu undangan.
(kemenparekraf.go.id)