Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
KesehatanOpini

Pajanan Rokok Berpotensi Sebabkan Anak Jadi Stunting

499
×

Pajanan Rokok Berpotensi Sebabkan Anak Jadi Stunting

Share this article

Rokok dapat menimbulkan residu nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya yang ditinggalkan asap rokok, atau disebut dengan secondhand smoke dan thirdhand smoke. Secondhand smoke adalah asap rokok yang dilepaskan oleh perokok kemudian dihirup oleh orang-orang di sekitarnya.

Sementara thirdhand smoke adalah sisa bahan kimia dari asap rokok. Umumnya tidak terlihat tapi berbahaya, bukan hanya asap tapi residu dari orang yang merokok yang menempel terutama di dalam rumah seperti gorden, karpet dan sofa. Tentunya itu mengandung kimia berbahaya jika terhirup oleh orang-orang yang ada di rumah seperti balita.

Berdasarkan penelitian dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia pada 2018, balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1,5 kg lebih kurang dari anak-anak yang tinggal dengan orang tua bukan perokok. Dalam penelitian tersebut juga disebutkan 5,5 % balita yang tinggal dengan orang tua perokok punya risiko lebih tinggi menjadi stunting.

Kalau berbicara stunting, secondhand smoke dan thirdhand smoke menyebabkan beban ekonomi keluarga akan berlipat. Sebab perkembangan anak terganggu. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 menjelaskan pengeluaran keluarga untuk konsumsi rokok tiga kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk kebutuhan protein di keluarga.

Data dari Global Adult Tobacco Survey, setiap bulannya orang dewasa dalam keluarga dapat mengeluarkan biaya Rp 382.000 per bulan untuk beli rokok. Keluarga-keluarga Indonesia sebaiknya mengalihkan belanjanya dan melakukan prioritas ulang pengeluarannya bukan untuk rokok. Hal itu bisa dialihkan untuk beli protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk tumbuh supaya tidak stunting.

Leave a Reply