Upaya penanganan bangkai paus dilakukan pada Hari Selasa, 19 Desember 2023, pukul 10.32 WIT, oleh Tim yang menggunakan kapal Garopa milik DKP Provinsi Maluku. Masyarakat Negeri Hatu juga turut membantu dalam proses penarikan, meskipun kondisi air laut yang surut dan pantai berbatu memberikan tantangan tersendiri.
“Saat air laut pasang, Tim bersama masyarakat melakukan penarikan paus yang telah dililit menggunakan jaring yang diberi pemberat ke tengah laut menggunakan 2 buah kapal (Kapal Garopa dan Seram Sea) untuk ditenggelamkan. Kedalaman perairan saat paus sperma di tenggelamkan yaitu 540 meter dengan titik koordinat S 3⁰45’46.58″ E 128⁰02’28.27,” tambah Martin Yermias Luhulima.
Meskipun proses penanganan berjalan dengan baik, misteri kematian paus ini masih menjadi pertanyaan. Petugas belum dapat mengidentifikasi penyebab pasti kematian, namun beberapa luka terlihat pada beberapa bagian tubuh paus.
Penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk membantu memahami kondisi dan kesehatan paus serta melindungi keberlanjutan hidup spesies ini di perairan sekitar Maluku Tengah.
