Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
PeristiwaReligi

Pembangunan Gereja Pantekosta Indonesia El-Shadday Tempeh: Tonggak Sejarah Harmoni Antarumat Beragama di Lumajang

218
×

Pembangunan Gereja Pantekosta Indonesia El-Shadday Tempeh: Tonggak Sejarah Harmoni Antarumat Beragama di Lumajang

Share this article

“Lumajang, kendati didominasi oleh etnis Madura dan Jawa, menampilkan tingkat moderasi dan toleransi beragama yang tinggi. Ini berdampak positif dalam menjaga situasi keamanan yang kondusif karena adanya saling penghargaan,”

Seketika.com, Lumajang – Pembangunan Gereja Pantekosta Indonesia El-Shadday di Tempeh, Lumajang, menandai sebuah tonggak sejarah bagi umat Kristiani di daerah tersebut. Berdirinya gereja ini berdampingan dengan Musala Babussalam, mencerminkan kesinambungan harmoni antarumat beragama di Indonesia.

Dalam sebuah pertemuan dengan Pengurus Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Jawa Timur, yang berlangsung di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang pada Selasa (20/2/2024), Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, menegaskan pentingnya nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama.

“Dua rumah ibadah yang berdiri berdampingan di Kecamatan Tempeh ini adalah contoh konkret dari penerapan moderasi beragama di Lumajang. Ini mencerminkan kehidupan beragama yang harmonis dalam tengah masyarakat,” ungkapnya.

Pj. Bupati juga menjelaskan bahwa pembangunan gereja dan musala tersebut didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lumajang.

Inisiatif pembangunan ini telah dimulai oleh Bupati sebelumnya, Thoriqul Haq.

Meskipun mayoritas penduduk Lumajang menganut agama Islam, dengan mayoritas berasal dari suku Madura dan Jawa, Pj. Bupati menegaskan bahwa masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama.

Leave a Reply