“fleksibilitas dalam pengadaan utang melibatkan beberapa aspek”
Seketika.com, Jakarta – Pada Januari 2024, pembiayaan anggaran tetap berada pada jalur yang sesuai target. Realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang pada bulan tersebut mencapai Rp107,6 triliun atau 16,6 persen dari target APBN sebesar Rp648,1 triliun. Pemerintah tetap berkomitmen untuk menerapkan strategi pembiayaan yang prudent, fleksibel, oportunistik, dan terukur.
Menurut pernyataan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, “Pembiayaan anggaran berada pada jalur yang sesuai. Kami telah merealisasikan pembiayaan sebesar Rp107,6 triliun hingga tahun 2024, khususnya pada bulan Januari. Target pembiayaan APBN selama setahun adalah Rp648,1 triliun.”
Wamenkeu Suahasil Nazara juga menjelaskan bahwa pemerintah akan terus mengantisipasi dan mengelola dinamika pasar keuangan yang memengaruhi kinerja penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), dengan bekerja sama secara sinergis dengan Bank Indonesia.
“Iya, tentu saja kami akan terus memantau dinamika pasar keuangan agar penerbitan SBN kami dapat dilakukan dengan efisien dan kami dapat mengantisipasi serta mengelola semua risiko yang timbul dari kondisi global. Kami terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Kami akan tetap menerapkan pembiayaan yang prudent dan fleksibel, serta mencari peluang secara oportunistik yang sesuai dengan target dalam APBN,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa fleksibilitas dalam pengadaan utang melibatkan beberapa aspek.
“Fleksibilitas yang kami maksud mencakup aspek-aspek tertentu. Ini berarti kami selalu mempertimbangkan timing, besaran, struktur, dan komposisi mata uang dalam penerbitan utang, baik dalam rupiah maupun mata uang asing,” paparnya.
(infopublik)
