Lebih lanjut, Herman mengungkapkan bahwa ke depannya, Tangerang Satu Data Satu Peta akan diintegrasikan dengan Satu Data Indonesia yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat.
“Hal ini merupakan bagian dari program pengembangan aplikasi berbasis web yang telah dijalankan oleh Pemkot Tangerang, yang telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Monitoring Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (Simojang) yang dimiliki oleh Badan Informasi Geospasial (BIG),” ungkap Herman.
Herman juga menambahkan bahwa data yang saat ini tersedia dalam Tangerang Satu Data mencakup 5.061 elemen data, sementara data geospasial yang tersedia dalam Tangerang Satu Peta mencapai 2.491 data geospasial atau informasi geospasial.
Data ini dikumpulkan dari 40 Perangkat Daerah dan 3 BUMD yang beroperasi di Kota Tangerang.
Dalam konteks ini, Herman berharap bahwa kegiatan FGD ini dapat meningkatkan pemahaman dan sinergi antara seluruh Perangkat Daerah dan BUMD sebagai produsen data, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai pembina data, dan Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai penanggung jawab data.
“Dengan demikian, data yang dihasilkan akan memenuhi standar data, metadata, interoperabilitas, memiliki kode referensi, dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Dengan upaya bersama ini, percepatan implementasi Satu Data Satu Peta dapat terwujud demi pembangunan Kota Tangerang yang berkelanjutan,” tukas Herman.
(tangerangkota)
