Selain kurangnya ASI eksklusif, beberapa faktor risiko lainnya yang meningkatkan kemungkinan pneumonia pada anak termasuk bayi yang lahir prematur, berat badan lahir rendah, dan ketidaklengkapan vaksinasi. Dr. Nastiti menegaskan bahwa imunisasi dapat mengurangi risiko pneumonia hingga 50 persen.
Vaksin pneumokokus (PCV) menjadi salah satu vaksin yang sangat penting dalam upaya pencegahan pneumonia.
Meskipun beberapa orangtua mungkin ragu karena efek samping yang mungkin terjadi, Dr. Nastiti menekankan bahwa manfaat jangka panjang dari vaksinasi meliputi penurunan angka pneumonia berat dan angka kematian.
Perlindungan yang diberikan oleh vaksin jauh lebih besar daripada sedikit ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan anak saat disuntik.
Vaksin pneumokokus (PCV) telah menjadi bagian dari program nasional imunisasi, dengan ketersediaan di posyandu dan puskesmas sejak September 2022.
Selain PCV, vaksinasi lain seperti DPT, HiB, dan vaksin influenza juga sangat disarankan untuk melengkapi proteksi anak terhadap berbagai penyakit infeksi.
Dengan memahami faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan seperti pemberian ASI eksklusif dan vaksinasi, orangtua dapat berperan aktif dalam melindungi kesehatan anak-anak mereka dari risiko pneumonia. Kesadaran akan pentingnya upaya pencegahan ini diharapkan dapat menghasilkan generasi yang lebih kuat dan sehat di masa depan.