Inti ajaran Islam adalah menyayangi, tidak hanya sesama umat manusia, bahkan binatang, tumbuhan, tanah udara dan lingkungan harus dirawat dan disayang. Tidak ada toleransi untuk pencemaran dan perusakan lingkungan
Seketika.com, Malang – Dunia sedang tidak baik baik saja, kerusakan lingkungan, pencemaran lingkungan, perubahan iklim terjadi dimana mana didepan mata kita semua. Kerusakan lingkungan besar besaran menyebabkan kerusakan global yang berdampak pada perubahan ekosistem dan lingkungan yang berdampak buruk pada keberlanjutan kehidupan.
Polusi terjadi dimana-mana dengan masuknya zat-zat berbahaya ke lingkungan, seperti udara, air, dan tanah, yang dapat membahayakan makhluk hidup dan ekosistem.
Perubahan iklim adalah salah satu contoh utama kerusakan global. Peningkatan suhu global akibat emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia dapat menyebabkan perubahan cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan ancaman terhadap kehidupan di berbagai wilayah dunia.
Kehilangan keanekaragaman hayati adalah bentuk kerusakan global lainnya. Penghancuran habitat alami, deforestasi, dan aktivitas manusia lainnya mengakibatkan kepunahan spesies dan gangguan serius pada ekosistem. Kerusakan laut, seperti peningkatan asam laut dan polusi plastik, adalah masalah yang mengancam ekosistem laut dan spesies yang bergantung pada laut untuk kelangsungan hidup mereka.
Agama memiliki peran yang sangat strategis dalam penanggulangan perubahan iklim dan kerusakan global. Islam mengajarkan kepada semua umat manusia untuk menebarkan kasih sayang kepada alam, tidak hanya kepada manusia, bahkan hewan, tumbuhan, alam, udara, dan air menjadi perhatian serius dari ajaran agama untuk mendapat perhatian dan kasih sayang.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ {الأنبياء/107}
“Tidaklah kami mengutus engkau (wahai Muhammad), melainkan sebagai rahmat untuk seluruh alam”. (Q.S.21: 107).
