Perbedaan antara keduanya adalah tumor jinak tidak mengandung sel-sel ganas ketika diperiksa di bawah mikroskop, sedangkan tumor ganas akan menunjukkan sel-sel ganas dalam pemeriksaan mikroskopis.
“Pada dasarnya, semua sel dalam tubuh akan mengalami pertumbuhan untuk mengganti sel-sel yang rusak. Namun, jika terjadi mutasi gen dalam sel selama pembelahan, sel tersebut dapat mengalami perubahan pertumbuhan. Proses ini dapat berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala, dan gejala biasanya muncul setelah benjolan atau tumor terbentuk. Melihat proses terjadinya kanker, semua orang memiliki risiko mengalami penyakit ini, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu timbulnya kanker,” jelasnya.
Faktor risiko internal meliputi faktor keturunan atau riwayat keluarga, sementara faktor risiko eksternal meliputi perubahan hormon dalam tubuh, usia di atas 65 tahun, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, paparan sinar matahari berlebihan, obesitas, hubungan seks yang tidak aman, paparan bahan kimia berbahaya, serta makanan tertentu seperti daging merah yang tidak matang.
Makanan cepat saji, gorengan (yang mengandung tepung yang dapat memicu senyawa akrilamida yang bersifat karsinogenik), makanan tinggi garam (misalnya ikan asin), makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan, serta makanan instan atau kaleng yang mengandung pengawet seperti sodium benzoate dan sodium nitrit yang bersifat karsinogenik.
Untuk menjaga tubuh agar terhindar dari penyakit kanker, disarankan untuk menjaga berat badan tetap ideal dan sehat, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, menghindari paparan sinar matahari berlebihan dengan menggunakan pakaian lengan panjang berwarna putih saat berada di pantai atau tempat yang panas, menghindari paparan zat kimia, dan menggunakan masker khusus di lingkungan kerja yang mengandung bahan kimia.