Selain itu, disarankan untuk mengganti alat masak anti lengket yang sudah tergores dengan alat masak yang terbuat dari stainless steel atau kaca yang lebih aman, serta mengganti atap rumah yang terbuat dari asbes dengan bahan yang lebih ramah terhadap kesehatan.
Juga disarankan untuk menghindari makanan cepat saji, makanan kaleng, makanan asin, makanan tinggi gula, tepung, makanan yang dibakar, dan mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung serat, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Selain itu, mengonsumsi herbal juga telah terbukti bermanfaat untuk mencegah dan mengobati kanker. Beberapa herbal yang dapat digunakan adalah:
- Daun Sirsak: Daun sirsak mengandung zat aktif yang disebut acetogenins yang dapat menghambat pembentukan adenosine trifosfat (ATP) pada sel kanker. ATP adalah sumber energi bagi sel, jadi jika produksi ATP terhambat, sel kanker dapat mengalami kematian (apoptosis). Ekstrak etanol dari daun sirsak juga memiliki sifat sitotoksik pada sel kanker payudara.
- Manggis: Kulit buah manggis mengandung banyak senyawa aktif seperti xanthone, terpen, antosianin, tannin, dan fenol. Senyawa-senyawa ini telah terbukti memiliki efek antikanker, termasuk dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, merangsang mekanisme apoptosis, mengurangi peradangan, menghambat metastasis, dan menekan proses adhesi. Manggis dapat digunakan dalam pengobatan paliatif untuk beberapa jenis kanker.
- Sambiloto: Sambiloto mengandung zat aktif seperti andrografolid, deoksiandrografolid, dan didehidroandrografolid yang telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker usus besar dalam penelitian pra klinis.
- Keladi Tikus: Umbi keladi tikus mengandung FITOL yang dapat merangsang apoptosis sel kanker dan menghambat perkembangan sel kanker dengan cara memotong DNA sel kanker. Keladi tikus juga dapat membantu mengatasi efek samping dari kemoterapi.
- Temu Putih: Rimpang temu putih mengandung senyawa yang bersifat antimutagenik, antimikroba, dan antinyeri. Temu putih dapat menghambat proliferasi sel kanker paru dan telah digunakan secara turun-temurun untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker.
“Sehubungan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia pada 4 Februari 2024, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya kanker. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Mari manfaatkan berbagai tanaman herbal Indonesia untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit,” ujar beliau dalam mengakhiri sesi penyuluhan kesehatan di radio.
(infopublik)