Fakta menarik lainnya dari tebing batuan yang mengelilingi Lembah Harau adalah usia batuan yang diperkirakan para peneliti berusia 40 juta tahun. Selain itu, tebing batuan di Lembah Harau juga banyak mengandung karbon organik, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.
Melihat berbagai keunikan tersebut, tak heran jika Lembah Harau ditetapkan sebagai Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Salah satu satwa langka yang menghuni Lembah Harau adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi.
Keunikan Lembah Harau tak hanya dilihat dari tebing-tebing batu tinggi. Lembah Harau merupakan destinasi wisata yang memiliki banyak daya tarik lain bagi wisatawan. Satu di antaranya adalah jajaran air terjun di kawasan Lembah Harau yang berjumlah enam air terjun, yakni Sarasah Aie Angek, Aie Luluih, Sarasah Jambu, Akar Berayun, Sarasah Bunta, dan Sarasah Murai. Setiap air terjun memiliki ciri khas dan tinggi yang bervariasi.
Salah satu air terjun paling terkenal di Lembah Harau adalah Air Terjun Akar Berayun, karena menjadi air terjun tertinggi di Lembah Harau dengan tinggi sekitar 200 meter. Begitu tiba di Lembah Harau kita bisa langsung melihat Air Terjun Akar Berayun ini, karena lokasinya berdekatan dengan area parkir. Di bawah air terjun terdapat kolam besar yang kerap digunakan wisatawan untuk berenang atau bermain air. Namun, jika musim kemarau air terjun dan kolamnya mengering.