Difasilitasi Jalan Pariwisata
Disinggung mengenai omzet, Eko tak menyebut secara detail, mengingat basis desa wisata adalah berbasis komunitas, atau community based tourism. Sehingga, aktivitas masyarakat setempat yang menjadi daya tarik wisata itu.
“Untuk omzetnya sendiri dari tahun ke tahun, Alhamdulillah, juga stabil, kecenderungan meningkat. Untuk beberapa bulan sekitar sampai Rp10 juta-Rp15 juta untuk sekitar satu titik destinasi. Ada beberapa destinasi yang kurang atau yang lebih, tergantung wisatawannya mau milih di mana,” bebernya.
Dengan diraihnya Juara 1 Gelar Desa Wisata Jateng tahun ini, ungkap Eko, berdampak pula dengan banyaknya pemesanan wisatawan. Misalnya, sudah ada beberapa pihak yang sudah memesan untuk berkunjung hingga beberapa hari ke depan, termasuk sampai November 2023.
Ia meyakini, kemajuan Dewa Pandan tak lepas dari besarnya peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Pertama, kami difasilitasi untuk jalan pariwisata yang ada di sebelah sana Bukit Sebutrong, sudah berstandar. Lebarnya sudah tiga meter. Itu sudah men-support sirkulasi wisata yang ada di Pandanrejo. Ada juga di Kampung Cantik di tahun 2022 dibangun satu set pendapa, dan satu toilet,” ujarnya, menyebut sejumlah bantuan Pemprov Jateng yang bermanfaat untuk perkembangan desa wisatanya.