“Pengunduran diri Novak dan peristiwa ini menciptakan gelombang perubahan dan refleksi dalam politik Hongaria”
Seketika.com, Jakarta – Presiden Hungaria Katalin Novak mengumumkan pengunduran dirinya setelah mendapat tekanan besar dari masyarakat.
Pengunduran diri tersebut menjadi sorotan setelah keputusannya yang kontroversial untuk mengampuni seorang pria yang terlibat dalam menutupi kasus pelecehan seksual di panti asuhan.
Novak mengakui kesalahannya dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah, menyatakan, “Saya melakukan kesalahan. Ini adalah hari terakhir saya menyapa Anda sebagai Presiden.” Sebanyak 1.000 orang turun ke jalan dalam protes di ibu kota, menuntut pengunduran dirinya dari jabatan.
Kontroversi bermula dari keputusan Novak untuk memberi pengampunan kepada sekitar dua lusin orang, termasuk seorang wakil direktur panti asuhan yang membantu menyembunyikan kejahatan mantan direktur panti tersebut. Keputusan ini diambil pada April 2023, menjelang kunjungan Paus Fransiskus.
Salah satu yang diampuni, Endre K., sebelumnya dijatuhi hukuman penjara, dan dibebaskan setelah pengampunan Novak.
Hal ini memicu reaksi keras dari korban dan masyarakat, dengan sejumlah besar orang mengkritik keputusan tersebut di media sosial.
