“Kita harus mempertimbangkan hasil pilpres dalam penyusunan RAPBN 2025, mengingat Presiden terpilihlah yang akan menjalankan APBN pada tahun tersebut,” ujar Presiden.
Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memahami situasi dan risiko tersebut. Beliau juga mencatat bahwa beberapa negara telah memasuki resesi ekonomi.
“Oleh karena itu, dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi, kita harus berhati-hati namun tetap optimis. Kita perlu menyesuaikan fokus program pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta menyiapkan rencana kontingensi untuk mengatasi gejolak dan krisis yang mungkin terjadi,” tambahnya.
Presiden menegaskan bahwa kebijakan fiskal tahun 2025 harus terus mendukung transformasi ekonomi yang telah dilakukan dalam satu dekade terakhir. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama guna memastikan efektivitas rencana dan kebijakan yang telah disepakati.
“Dalam menyusun postur makro fiskal dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2025, kita harus memastikan bahwa transformasi ekonomi yang telah berlangsung selama 10 tahun terakhir terus berlanjut. Kebijakan fiskal haruslah menjadi pendorong utama bagi keberlanjutan transformasi ekonomi kita,” tegas Presiden.
(presidenri.go.id)