“Kemenkes juga melakukan penguatan sistem rujukan di layanan sekunder”
Seketika.com, Jakarta – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menegaskan bahwa Kemenkes mengutamakan penanggulangan kanker, terutama pada wanita dengan fokus pada kanker leher rahim dan payudara. Selain itu, Kemenkes juga memprioritaskan penanganan kanker pada pria, khususnya kanker paru-paru dan kolorektal. Maxi menekankan pentingnya pendeteksian dini penyakit kanker dan perlunya penanganan yang tepat waktu.
“Ketika kanker sudah terdeteksi dan terlambat ditangani, dampaknya bisa fatal dan berujung pada kematian, serta memerlukan biaya pengobatan yang besar,” ujar Maxi dalam acara Webinar: Triple Intervention Eliminasi Kanker Leher Rahim dan Penguat Deteksi Dini Kanker Payudara pada Jumat (23/2/2024).
Dia juga menyoroti bahwa biaya pengobatan kanker merupakan salah satu dari biaya kesehatan terbesar yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan, setelah penyakit kategori katastropik.
Oleh karena itu, dalam upaya transformasi kesehatan, Kemenkes memberikan fokus pada pendekatan deteksi dini terutama melalui layanan primer seperti Puskesmas.
Maxi menjelaskan bahwa upaya deteksi dini kanker secara finansial lebih efisien, memberikan kesempatan untuk penanganan yang lebih cepat, dan meningkatkan kemungkinan kesembuhan.
Untuk kanker leher rahim, Kemenkes secara aktif melakukan skrining terutama di puskesmas. Hampir 60-70 persen puskesmas di Indonesia telah dilengkapi untuk melakukan skrining kanker leher rahim melalui tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).