Realisasi belanja barang telah mencapai Rp12,9 triliun, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,1 triliun, yang dipengaruhi oleh pembayaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kegiatan terkait persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan Pemilu.
Sementara itu, belanja modal pada bulan Januari 2024 telah mencapai Rp4,1 triliun, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,6 triliun.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya belanja untuk sarana prasarana (sarpras) dalam bidang ketahanan dan keamanan Polri, serta sarpras kesehatan Kementerian Kesehatan.
Di sisi lain, belanja non-Kementerian/Lembaga mencapai Rp51,6 triliun atau 3,8 persen dari pagu APBN 2024 sebesar Rp1.376,7 triliun.
Hal ini dipengaruhi oleh realisasi pembayaran manfaat pensiun. Adapun realisasi transfer ke daerah mencapai Rp87,8 triliun atau 10,2 persen dari total alokasi pada APBN 2024 sebesar Rp857,6 triliun.
Dengan demikian, total belanja negara hingga Januari 2024 telah mencapai Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu belanja APBN 2024 yang sebesar Rp3.325,1 triliun.
Belanja negara ini telah terserap secara optimal untuk mendukung aktivitas ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendukung berbagai agenda pembangunan, termasuk pengentasan stunting, kemiskinan ekstrem, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bantuan sosial, Pemilu, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), serta Proyek Strategis Nasional (PSN).
(infopublik)
