Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
PeristiwaReligi

Simak, 6 Tradisi Penuh Makna Pada Perayaan Natal di Indonesia

330
×

Simak, 6 Tradisi Penuh Makna Pada Perayaan Natal di Indonesia

Share this article

Di puncak perayaan Rabo-Rabo akan dilakukan tradisi mandi-mandi, yaitu menggambar wajah satu sama lain dengan bedak putih. Menurut kepercayaan, kegiatan tersebut menyimbolkan penebusan dosa dan pengampunan, serta untuk memulai dan menyambut Tahun Baru dalam keadaan bersih.

Wayang Wahyu (Yogyakarta)

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga memiliki tradisi Natal yang tidak kalah unik dan menarik diikuti. Berbeda dengan sebelumnya, tradisi Natal di Yogyakarta dimeriahkan dengan pentas kesenian Wayang Wahyu, yaitu pertunjukan wayang kulit yang diangkat dari cerita-cerita di Alkitab.

Wayang Wahyu tak hanya pentas kesenian wayang “biasa”, tapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan wahyu atau firman Tuhan. Menariknya lagi, tradisi Wayang Wahyupun menjadi sarana untuk menunjukkan akulturasi budaya dan simbol toleransi keberagaman.

Ngejot dan Penjor (Bali)

Terkenal sebagai daerah dengan toleransi agama yang sangat tinggi, jangan heran jika Sobat Parekraf akan menemukan tradisi keagamaan setiap agama di Bali. Termasuk salah satunya adalah tradisi Natal yang dikenal dengan tradisi Ngejot dan Penjor.

Singkatnya, Ngejot adalah tradisi Natal yang dilakukan dengan saling berbagi makanan. Uniknya, makanan yang disajikan disesuaikan dengan agama masing-masing setiap orang. Sementara itu, Penjor adalah tradisi memasang bambu-bambu tinggi melengkung yang merupakan bentuk syukur terhadap anugerah Tuhan.

Marbinda dan Marhobas (Sumatra Utara)

Masyarakat Batak Toba, Sumatra Utara juga punya tradisi perayaan Natal yang tidak kalah menarik, yaitu Marbinda dan Marhobas. Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan menjelang Hari Raya Natal. Sedangkan, Marhobas adalah tradisi memasak hasil sembelih yang dilakukan oleh para pria. Makna dari tradisi Natal Marhobas dan Marbinda tidak sekadar simbol kebersamaan dan pengingat persaudaraan antara masyarakat saja. Tapi, sebagai wujud dari rasa syukur kepada Tuhan.

Leave a Reply