“Banyak hal terjadi di masa pandemi seperti adanya gelombang baru penyakit menular yang timbul dikarenakan keterlambatan penanganan di masa pandemi. Dan jika tidak ditangani dengan baik, maka ini dapat menjadi pandemi baru,” tuturnya.
Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala N Mansury menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mendukung usaha negara sahabat dalam menjaga ketahanan kesehatan.
“Dengan semangat solidaritas dan berkolaborasi dari Bandung, Indonesia, kami harap kerjasama ini dapat memberikan dampak baik tidak hanya bagi kedua perusahaan, namun juga bagi kedua negara sahabat,” ujarnya.
CEO Atlantic Lifesciences, Tripathi Dhananjay mengungkapkan rasa syukur atas kolaborasi yang baik antar Indonesia yang diwakili oleh Bio Farma dan Ghana yang diwakili oleh Atlantic Lifesciences.
“Melalui transfer teknologi ready to fill vaksin ini kami harap kebutuhan vaksin Td dalam negeri Ghana dapat mencukupi, dan kedepannya akan ada transfer teknologi jenis vaksin lainya, kami juga berharap industri kami dapat memproduksi secara mandiri vaksin Td di Ghana. Dan dapat menyediakan aksesibilitas vaksin pada negara-negara di kawasan Afrika Barat.” paparnya.
Menteri Kesehatan Ghana, Kwaku Agyeman-Manu berpesan, bahwa semangat kolaborasi ini akan terus dijaga dengan baik.
“Dedikasi dari masing-masing pihak akan tercatat sebagai salah satu kejadian penting dalam perkembangan kesehatan di Republik Ghana,” kata Kwaku.
Ghana memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai salah satu hub komoditas penting di wilayah Afrika Barat. Dengan populasi sebanyak 30 juta jiwa, industri kesehatan di Ghana dapat menjadi penghubung bagi negara-negara di kawasan tersebut, seperti Mali, Burkina Faso, Mauritania, Guinea-Bissau, dan masih banyak lagi.
(jabarprov.go.id)