Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPolitik

Suryadi Jaya Purnama: Kemenhub Harus Segera Ungkap Penyebab Kecelakaan Taksi Online vs KA Feeder Kereta Cepat Whoosh

251
×

Suryadi Jaya Purnama: Kemenhub Harus Segera Ungkap Penyebab Kecelakaan Taksi Online vs KA Feeder Kereta Cepat Whoosh

Share this article

“FPKS mendorong agar penanganan hal ini diproritaskan mengingat DJKA telah menganggarkan pada tahun 2023 lahan untuk penanganan perlintasan sebidang antara Padalarang-Bandung bagi KA feeder untuk kereta berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung atau Whoosh,” tandasnya.

Hal ini, tutur Suryadi Jaya Purnama, sangat penting bagi operasional Kereta Cepat Whoosh. Hal itu karena jika KA Feeder mengalami hambatan kecelakaan di perlintasan sebidang, maka para penumpang akan terlambat sehingga tidak merasakan layanan yang sifatnya cepat lagi.

“Tambahan lagi, terkait dengan taksi online yang ditabrak KA, FPKS mengusulkan agar DJKA bekerja sama dengan seluruh pihak aplikator taksi online dan penyedia aplikasi peta digital untuk memasukkan titik-titik perlintasan sebidang, baik yang terdaftar, ilegal, dijaga maupun tidak dijaga,” tegasnya.

Aplikasi taksi online dan peta digital, tuturnya, dapat secara otomatis memberikan rekomendasi untuk tidak melewati titik-titik perlintasan sebidang ilegal atau tidak dijaga.

“Aplikasi tersebut sekaligus menyampaikan kampanye keselamatan dari jarak yang cukup bagi pengguna kendaraan untuk bersiap-siap sebelum sampai ke lokasinya agar tidak lalai menerobos pintu perlintasan,” tutup Suryadi.

Diketahui, kejadian tabrakan KA Feeder Kereta Cepat Whoosh menewaskan lima orang, salah satunya anak berusia 5 tahun. Akibatnya, perjalanan 214 penumpang Kereta Cepat Whoosh yang semula dijadwalkan pukul 13.19 WIB berangkat dari Stasiun Padalarang menjadi terhambat karena harus menunggu di Stasiun Cimahi sehingga dialihkan jadwal berangkat pada pukul 14.17 WIB.

Leave a Reply