Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh mengatakan, dari total 2.913 TPS pihaknya sudah melakukan pemetaan berdasarkan data bencana dari tiga tahun kebelakang hingga tahun 2024 ini.
“Selain kondisi kontur wilayah dan berdasarkan data BMKG, data kebencanaan itu juga menjadi dasar kami melakukan pemetaan. Dari hasil pemetaan ada 415 titik yang berpotensi bencana, diantaranya puting beliung, banjir lintasan dan longsor di area tersebut,” katanya.
Saat ini, kata Hidayatulloh semua data tersebut sudah disampaikan ke KPU, Bawaslu dan unsur wilayah serta sudah ditindak lanjuti dan dicek kembali serta menggeser TPS yang berada di titik potensi rawan bencana ke tempat yang lebih aman.
“Kondisi itu menjadi dasar mitigasi dan sekarang sudah digeser ke tempat yang lebih aman. Misal daerah rawan angin kencang berarti tidak dibawah pohon, yang tanahnya labil agar digeser ke tanah yang konturnya landai,” katanya.
Mengenai data bencana alam yang sudah dilakukan assesment oleh BPBD Kota Bogor, hingga 30 Januari 2024 ada 75 kejadian bencana alam.
Untuk itu di tengah kondisi curah hujan yang tinggi masyarakat pun diminta untuk selalu waspada dan siaga bagi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana.
Ia pun memastikan bahwa pemerintah akan selalu hadir, baik saat melakukan mitigasi, antisipasi maupun proses penanganan bencana
(rls/kotabogor.go.id)