“Dengan tersingkirnya Manchester United, para penggemar dan pihak klub dihadapkan pada kenyataan yang mengecewakan, sementara Erik ten Hag harus mencari cara untuk memperbaiki performa tim dalam kompetisi mendatang”
Seketika.com, Jakarta – Manchester United secara resmi tersingkir dari Liga Champions 2023/2024 setelah menelan kekalahan 1-0 dari Bayern Munich dalam pertandingan terakhir penyisihan grup. Hasil ini tidak hanya mengakhiri perjalanan Setan Merah di kompetisi bergengsi tersebut, tetapi juga mencatat rekor terburuk dalam sejarah klub.
Dengan hanya mengumpulkan empat poin dari enam pertandingan, Manchester United mencatatkan rekor terendah dalam sejarah keikutsertaannya dalam Liga Champions. Meskipun mampu mencetak 12 gol, jumlah yang sama dengan Bayern Munich, pertahanan United kebobolan sebanyak 15 gol, menjadi yang tertinggi di Liga Inggris di fase grup.
Rekor ini menandai kali kedua Manchester United finis di posisi terbawah penyisihan grup, yang terakhir terjadi pada musim 2005/2006. Pada musim tersebut, Setan Merah hanya mampu meraih enam poin dan berada di urutan terakhir setelah kebobolan dua gol lebih banyak dari Lille.
Erik ten Hag, manajer Manchester United, menanggapi hasil ini dengan memberikan apresiasi kepada para pemainnya, meskipun mengakui bahwa performa di Liga Champions tidak memadai. Ten Hag menekankan bahwa timnya bermain sangat baik dan tidak menyesal atas kekalahan tersebut.
“Tim tampil sangat baik, kami sangat bagus dalam bertahan dan menekan. Kami banyak mendapatkan penguasaan bola, terutama di babak kedua. Tapi kemudian kami tidak mengambil manfaat yang cukup dari hal itu, kami bermain melawan tim yang sangat kuat,” ujar Ten Hag.