“lembaga yang melakukan quick count terdaftar di KPU dan diizinkan memulai proses dua jam setelah penutupan Tempat Pemungutan Suara (TPS).”
Seketika.com, Jakarta – Pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan, mengimbau masyarakat untuk tidak merespons secara berlebihan hasil quick count Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Hasil resmi Pilpres 2024 baru akan diumumkan pada Rabu (20/3/2024).
“Meskipun enam lembaga survei melalui quick count menunjukkan bahwa pasangan 02, Prabowo-Gibran, meraih suara terbanyak, lebih baik menunggu hasil resmi dari KPU,” kata Yusak, yang juga Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.
Menurut Yusak, hasil quick count bisa menjadi gambaran awal tentang hasil Pilpres, namun masyarakat diimbau untuk menggunakan mekanisme hukum jika terdapat pelanggaran selama Pilpres.
“Mari kita jaga demokrasi dan hormati proses Pilpres,” tegasnya.
Komisioner KPU RI, Mochammad Afifuddin, telah menjelaskan bahwa lembaga yang melakukan quick count terdaftar di KPU dan diizinkan memulai proses dua jam setelah penutupan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Namun, Afifuddin menekankan bahwa hasil resmi pemilu akan dihitung secara manual sesuai mekanisme rekapitulasi.
KPU RI telah menetapkan 18 partai politik nasional sebagai peserta Pemilu 2024, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Buruh. Selain itu, ada enam partai politik lokal yang juga ikut serta dalam pemilu legislatif (pileg).
