Jonasson mengatakan bahwa Vin Diesel melecehkannya dan memaksa untuk melakukan hubungan seksual, namun ia berhasil melarikan diri dari situasi tersebut.
Setelah kejadian tersebut, adik Vin Diesel, Samantha Diesel, yang juga merupakan ketua One Race, perusahaan produksi film Fast and Furious, memecat Jonasson dari pekerjaannya sebagai asisten Vin, meskipun Jonasson baru bekerja kurang dari dua minggu.
Jonasson yakin bahwa pemecatan ini terkait dengan penolakannya terhadap pelecehan seksual yang dilakukan oleh Vin Diesel.
Dalam gugatannya, Jonasson menyatakan bahwa pesan dari pemecatan tersebut jelas, yaitu karena ia berani menolak serangan seksual Vin Diesel, dan ia merasa tidak dilindungi serta kasusnya ditutup-tutupi.
Sebelum insiden dengan Vin Diesel, Jonasson juga mengaku dilecehkan oleh seorang kru di perusahaan tersebut.